Welcome to y o u r r e a d s

Kindly Present Everything I Read

Feel Free To Join Me

Meet me on Twitter, Instagram and Path : @indirizkas

Be Kind Please :)

Sorry To Block For Any Inconvenience

Selasa, 21 Juli 2015

Indonesia X-Files; Voice of The Voiceless Mun'im Idries

Cover Indonesia X-Files

Indonesia X-Files/Abdul Mun'im Idries; penyunting,Jay AM--cet.IX--Jakarta Selatan: Penerbit Noura Books, 2014 xxiii+334 hlm 




 Sekilas tentang dr. Abdul Mun'im Idries, Sp.F ----

"Sebab, sejatinya lewat perannya sebagai pakar forensik dengan segala tanggung jawab berdasarkan kredibilitas, integritas, imparsialitas, independensi, dan otoritas keilmuannya, dokter Mun'im Idries telah menjadi 'the lone voice speaking for the dead victims who could no longer speak for themselves'. dalam totalitas dedikasinya selama ini menunjukan juga keyakinan bahwa 'the heart of justice was never to let the murdered die silently and anonymously'."
 -O.C Kaligis,- 

" 'Cuma segitu aja...,' adalah komentar yang mungkin dicetuskan pembaca buku ini. Apalagi apabila yang membaca adalah kalangan sejawat penulis buku ini, komentar it diperkirakan semakin mungkin terlontar. Bagi saya, selaku kriminolog dan rekan penulis, tetap ada hal yang membedakan penulis dengan pihak-pihak lain yang mengomentarinya"
-Adrianus Meliala, Krimonolog FISIP UI dan Komisioner Komisi Kepolisian Indonesia-


Tidak hanya kalangan sejawat Mun'im Idries yang melontarkan kata "cuma segitu aja...,", saya juga memikirkan hal serupa sesaat setetelah saya menyelesaikan membaca buku ini. Ekspektasi awal saya saat membeli buku ini adalah kasus-kasus yang diangap sebagai "X-Files" di Indonesia akan diungkap secara jelas dan lugas sehingga duduk persoalan akan menjadi terang. Tapi justru dokter forensik ini telah membawa saya pada kejelasan dan kelugasan dari sudut pandang yang lain. Kejelasan yang ditawarkan dengan mengungkapkan fakta-fakta yang ditemui Mun'im Idries sendiri dan kelugasan analisis yang ditulis dalam buku ini membawa setiap pembacanya untuk ikut berpikir bagaimana keadaan yang sebenarnya terjadi pada saat itu. Salah satu buku dengan dengan sudut pandang penulisan yang unik mengingat buku-buku sejenisnya lebih banyak fokus pada metodology dibanding hasil yang diperoleh. Lewat Mun'im Idries, pembacanya diajak untuk ikut mengetahui kasus tersebut dari kacamata Mun'im, ikut mengkritik bahkan memahami mengapa kasus-kasus tersebut masih abu-abu sampai saat ini.

Sayangnya, bagian yang fokus pada "X-Files" di Indonesia hanya diuraikan dalam bagian pertama buku ini (hlm 3-81) dan sisanya lebih fokus pada bagaimana dunia forensik sangat membantu penegakan hukum di Indonesia khususnya bagi kasus-kasus kejahatan terhadap nyawa dan kehormatan. Intip daftar isi buku, yuk.


Oke, kali ini saya akan share beberapa bagian buku yang saya anggap menarik


Trisakti, Mei 1998

Ada sekitar 90 menit saya memeriksa keempat mahasiswa Trisakti yang tewas tersebut. Masing-masing mendapat luka tembak pada  daerah yang mematikan, bukan untuk melumpuhkan. Ini jelas dari lokasi luka tembak, yaitu di bagian tubuh yang mematikan; ada yang di daerah dahi dan tembus ke daerah belakang kepala, ada yang di daerah leher, di daerah punggung, dan ada yang di daerah dada.

Nasrudin: Menguak Cerita yang Disamarkan

Saya jelaskan: "Sebab matinya orang ini akibat tembakan senjata api yang masuk dari sisi sebelah kiri. Berdasarkan sifat lukanya, kedua luka tembak tersebut merupkan luka tembak jarak jauh. Peluru pertama masuk dari arah belakang sisi kepala sebelah kiri dan peluru yang kedua masuk dari arah depan sisi kepala sebelah kiri. Diameter kedua anak peluru tersebut 9 (sembilan) milimeter dengan ulir ke kanan. Hal tersebut sesuai dengan peluru yang ditembakkan dari senjata api kaliber 0,38, tipe S&W."
Tetapi pihak kepolisian Daerah Metro Jaya mengklarifikai pernyatan penulis tentang sudah tidak aslinya jenazah Nasrudin. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya (saat itu) Komisaris Boy Rafli Amar, bekas jahitan di kepala jenazah Nasrudin adalah hal yang wajar, sebeb sebelum diperiksa tim forensik, jasad Nasrudin sempat ditangani pihak rumah sakit agar nyawanya bisa diselamatkan.

Misteri Kematian Sang Proklamator

Dapat disimpulkan bahwa tindakan mengucilkan, perlakuan yang tidak manusiawi serta masalah atensi dan eksistensi serta kondisi kesehatan yang buruk dapat merupakan kondisi yang memungkinkan tewasnya tokoh nasionalis yang tidak perlu diragukan lagi kualitasnya itu.

30 Menit Kematian Menjemput Munir

Berdasarkan laporan dari tim yang berangkat ke Belanda bahwa arsenik itu dimasukan ke minuman jus. Menurut saya, hal itu sangat tidak mungkin, sebab arsenik mudah larut di air panas (hangat) bukan air dingin. Tetapi tim yang berangkat membuat skenario sendiri bahwa arsenik itu dimasukan ke minuman jus. Itu kan dingin, arsenik akan mengendap, kelihatan. Jadi kalau ingin larut harus di air panas atau air hangat. Tetapi itu yang dipakai.

Over all, buku ini memang akan menarik untuk dibaca, terlebih bagi person yang bersinggungan dengan dunia hukum. Banyak hal baru yang dapat dipelajari dan dengan penjabaran yang baik buku ini dapat menjadi paduan agar analisis terhadap suatu kasus dapat dilakukan dengan baik. Garis bawahi  kembali akan menarik untuk dibaca bagi person yang bersinggungan dengan hukum.




Minggu, 19 Juli 2015

Dia, a novel by Nonier


 Dia/Nonier; editor, Ayuning--cet.4--Jakarta: GagasMedia, 2010 viii+300 hlm: 13x19 cm 


 Novel lama, tapi cukup baik untuk memulai kembali hobi yang sudah lama tidak ditekuni. :) 

Noni Eka Rahayu (NONIER) lahir di Blora, Jawa Tengah. Dikenal sebagai penulis cerpen, puisi dan artikel yang sudah dipublikasikan di beberapa media. Sebelum "Dia", novel pertama Nonier telah diterbitkan dengan judul SMASH! (2008) oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Dari kacamata saya, Nonier cukup berhasil membangun emosi dalam novel romance karangannya. Permulaan cerita yang baik, pengenalan tokoh yang sangat konstruksional, dalam hal ini Nonier memperkenalkan tokoh dengan hati-hati dan bertahab. Sangat menyenangkan dan tentu saja tidak akan membuat pembacanya menjadi kebingungan. Di lain pihak, hal ini memudahkan pembacanya untuk mengingat setiap tokoh dalam cerita sehingga penggambaran peristiwa dalan novel menjadi lebih baik. Sayangnya, ada beberapa latar tempat tidak dijelaskan secara detail oleh pengarang sehingga beberapa scene dalam novel tidak dapat direkonstruksi dalam gambaran pembaca secara jelas. 

Novel ini berkisah tentang seorang gadis SMA di Surabaya bernama Denia, gadis menyenangkan dan suka olah raga. Konflik dibangun sejak awal kisah dimana Denia harus mendatangi acara pertunangan laki-laki yang dicintainya diam-diam, Janu. Janu adalah sepupu jauh dari Denia yang memang sejak lama dekat dengannya. Janu digambarkan sebagai laki-laki yang dewasa, mapan dan menyenangkan. Seseorang yang selalu ada dan selalu melindungi Denia. Namun sejak Janu pidah ke Jakarta, hubungan Janu dan Denia menjadi sedikit berbeda. Janu dan Denia memiliki dunia sendiri yang tidak dimengerti oleh orang lain, bahkan tunangan Janu sendiri, Sasa. 

Di awal kisah juga diperkenalkan sosok Saka, laki-laki yang kemudian banyak andil dalam kehidupan Denia selanjutnya. Pendiam, tampan dan setia adalah karakter yang dominan dari sosok Saka. Pembangunan karakter Saka dalam novel memang cukup membuat para pembaca wanitanya mengagumi sosok Saka. Saka yang secara tidak sengaja melihat foto Denia yang melihat pertunangan Janu dan Sasa menjadi tertarik dan ikut masuk dalam kehidupan Denia. Saka kemudian memberitahu Denia bahwa dia tahu perasaan Denia yang sebenarnya dan hal ini tentu saja membuat Saka terlihat menyebalkan dimata Denia, orang asing yang tiba-tiba ikut andil dalam kehidupan rahasianya. Di beberapa scene juga diceritakan Saka yang selalu melindungi Denia dari situasi yang tidak menyenangkan bahkan hal itu kerap dilakukan tanpa sepengetahuan Denia. 

Kisah lain juga diceritakan sebagai bumbu-bumbu yang membuat pembacanya tertawa seperti Galih, adik Saka yang lucu dan kisah cinta tante Denia dan Chef misterius yang membuat Denia mengemban misi sampai datang ke rumah Saka.

Sampai pada akhirnya Denia akhirnya harus mengakui perasaannya pada Janu yang ternyata juga mempunyai perasaan yang sama dan karena itu juga Denia harus mendapat teror dari Sasa dan Mila, adik Sasa yang menyukai Saka. Denia akhirnya pulang ke Surabaya untuk menenangkan diri dengan naik ke Gunung bersama teman-temannya. Setelah itu terdengar kabar bahwa ada pendaki gunung yang hilang hingga membuat Janu dan Saka langsung pergi ke Surabaya untuk mencari Denia. Di pos pendakian diketahui bahwa Denia tidak tercatat sebagai orang yang kembali dari pendakian, kemana Denia? Bisa kamu cari tahu sendiri dengan membaca Novelnya. :) 

Dari semua itu, novel Dia karangan Nonier sangat menyenangkan untuk dibaca khususnya bagi penggemar cerita romance. Ringan, dan mudah dipahami. Seluruh emosi bisa muncul dalam Novel ini, menyenangkan, sedih, lucu, bahkan emosi kesal. 

KADANG, kita mencintai sseorang begitu rupa sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain. Membuat kita lupa untuk sekedar bertanya, inikah sebenarnya cinta?